Suatu hari si kancil
sedang bermain-main di hutan, dari kejauhan datanglah seekor burung
merak. Si Merak datang dengan membentangkan ekornya yang besar dan
berwarna sangat cantik sekali. Sesekali burung merak mengibas-ngibaskan
ekornya agar diperhatikan hewan hutan yang lainnya.
"Hai kancil, lihatlah ekorku, apakah kau tidak terpesona melihat
ekorku yang sangat indah dan cantik ini?" tanya si Merak kepada kancil
yang sedang berbaring di bawah pohon. Rupanya si Kancil sangat
kekenyangan setelah memakan timun dari kebun pak petani siang ini. "Ah
biasa saja tuh, ekormu itu tidak jauh berbeda dengan ekor teman-teman
kita yang lain", jawab si kancil dengan santai.
"Masa sih, semua hewan yang ada dihutan ini menyukai dan mengagumi ekor
ku yang cantik ini, cuma kamu saja cil yang tidak mau mengakuinya",
kesal si Merak kepada si kancil.
Si kancil merasa terganggu waktu tidur siangnya terpaksa
mngelabui si Merak agar tidak sombong lagi. "Tahukah kamu Merak, kemarin
aku melihat pemburu yang sedang mengincar ekor merak yang cantik untuk
mereka potong dan jual?".
Belum Kancil selesai bercerita kepada Merak. Si merak sudah jauh berlari
tunggang langgang meninggalkan si Kancil. "Ohh Tidakk.aku tidak mau di
buru oleh para pencari ekorku yang cantik ini.."
Melihat tingkah si Merak, si Kancil hanya bisa tertawa dan kembali melanjutkan tidur siangnya.
Bersyukur akan apa yang telah kita miliki adalah hikmah dari cerita kancil hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar